ANTARA BAHASA, SASTRA DAN MUSIK
Oleh : Bambang Setiyawan, S.Pd
Antara bahasa, sastra dan musik
mempunyai hubungan yang sangat erat. Bahasa sebagai sarana komunikasi, sangat
diperlukan. Dalam kehidupan sehari-hari fungsi utama bahasa adalah sebagai
sarana komunikasi. Sementara itu sastra adalah suatu bentuk sistem tanda karya
seni yang menggunakan media bahasa. Sastra ada untuk dibaca, dinikmati, dan
dipahami, serta dimanfaatkan. Sedangkan musik adalah hasil karya seni yang
diwujudkan dalam bentuk suara. Musik dihasilkan melalui gagasan, isi hati yang
dicetuskan (dieskpresikan) dan dikeluarkan secara teratur dan indah dalam
bentuk bahasa bunyi (lagu) yang dapat dihayati oleh pendengarnya.
Secara tidak langsung antar ketiga
unsur, bahasa, sastra dan musik mempunyai peran yang penting dalam keberhasilan
siswa untuk berapresiasi sastra. Dalam tulisan ini tentu bahasa yang akan
penulis (terapkan) adalah bahasa Indonesia. Dalam buku Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dijelaskan bahwa
bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi dan sastra merupakan salah satu
hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas.
Sastra dan musik, sama-sama dicetuskan
dari isi hati, dari gagasan, imanjinasi yang disusun secara rapi dan indah dan
bentuk bahasa (sastra) dan bahasa bunyi (lagu) dalam musik. Sastra dan musik
jika dipadukan dengan selaras akan menghasilkan nilai kreativitas yang tinggi,
yang indah. Dalam tulisan ini izinkan penulis mencoba menggambarkan gabungan
musik dalam apresiasi seni musik dan sastra.
Pembelajaran sastra, tidak terlepas
dari bahasa. Pembelajaran sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa
sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi. Dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP, ada beberapa materi yang berhubungan
dengan sastra, baik prosa, puisi atau drama. Artinya pemahaman karya sastra
sangat dibutuhkan oleh siswa, walaupun yang dihadirkan dalam pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia porsi sastra lebih sedikit dibanding dengan pembelajaran
bahasanya.
Pembelajaran sastra di sekolah
khususnya SMP memang tidak mudah. Tidak semudah membalik telapak tangan. Kali
pertama penulis rasakan adalah ketika mengajar mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia dan mengajar seni musik. Dalam hal inilah penulis menemukan keharmonisan antara bahasa, sastra dan
musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar