Cafebahasa hadir sebagai sarana edukasi, pembelajaran, komunikasi serta sebagai media informasi bahasa, sastra, seni, opini-artikel, dan hasil mahakarya (proses kreatif). Kirimkan partisipasi Anda melalui email bbg_cla@yahoo.com

Senin, 28 November 2011

Makalah Drs. Larlen, M.Pd Dosen FKIP Unja


EFEKTIVITAS  METODE PENGAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
“Kajian Penggunaan Media dalam Pembelajaran”
Oleh: Drs. Larlen,M.Pd

Pengantar
Konseptualisasi pengajaran bahasa mempunyai sejarah yang panjang, menarik. Oleh karena itu, banyak teori pengajaran bahasa yang ada sekarang sekurang-kurangnya harus mencoba memahami apa yang dimaksud dengan metode dan apa yang dikontribusikan oleh metode-metode tersebut dan memikirkan tentang pengajaran itu. Perancangan metode-metode, misalnya metode tata bahasa terjemahan, metode langsung, dan metode audiolingual, menunjukan suatu ciri yang menonjol. Metode adalah suatu “teori” pengajaran bahasa, dalam arti teori kerja.
Metode merupakan salah satu bidang yang harus dianalisis dalam pengajaran bahasa. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan kita terbuai oleh suatu model atau bentuk motode tertentu ke model atau bentuk metode ekstrim lainnya. Hal ini membuat pengajaran bahasa dan sastra selama berabad-abad tidak mempunyai refrensi yang sistematis tentang body of knowledge metode pengajarannya. Akibatnya banyak bidang metode pengajaran bahasa dan sastra lebih cenderung merupakan persoalan opini daripada fakta.

A.     Pengajaran Bahasa dan Sastra menggunakan media
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan  pembelajaran   dapat  mempengaruhi   terhadap  efektivitas  pembelajaran Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke-20 usaha pemanfaatan visual  dilengkapi  dengan  digunakannya  alat  audio,  sehingga  lahirlah  alat  bantu  audio- visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm  (1977) mengemukakan  bahwa media pembelajaran  adalah teknologpembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam  bentuk  cetak  maupun  pandang-dengar,  termasuk  teknologi  perangkat  keras.  Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National  Education  Associaton  (1969mengungkapkan  bahwa  medipembelajaran  adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar