EFEKTIVITAS METODE PENGAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
“Kajian Penggunaan Media dalam Pembelajaran”
Oleh: Drs. Larlen,M.Pd
Pengantar
Konseptualisasi pengajaran
bahasa mempunyai sejarah yang panjang, menarik. Oleh karena itu, banyak teori
pengajaran bahasa yang ada sekarang sekurang-kurangnya harus mencoba memahami
apa yang dimaksud dengan metode dan apa yang dikontribusikan oleh metode-metode
tersebut dan memikirkan tentang pengajaran itu. Perancangan metode-metode,
misalnya metode tata bahasa terjemahan, metode langsung, dan metode
audiolingual, menunjukan suatu ciri yang menonjol. Metode adalah suatu “teori”
pengajaran bahasa, dalam arti teori kerja.
Metode merupakan salah satu
bidang yang harus dianalisis dalam pengajaran bahasa. Perkembangan ilmu
pengetahuan telah mengakibatkan kita terbuai oleh suatu model atau bentuk
motode tertentu ke model atau bentuk metode ekstrim lainnya. Hal ini membuat
pengajaran bahasa dan sastra selama berabad-abad tidak mempunyai refrensi yang
sistematis tentang body of knowledge
metode pengajarannya. Akibatnya banyak bidang metode pengajaran bahasa dan
sastra lebih cenderung merupakan persoalan opini daripada fakta.
A. Pengajaran Bahasa dan Sastra menggunakan media
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dapat
mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke-20
usaha
pemanfaatan
visual dilengkapi
dengan
digunakannya alat
audio, sehingga
lahirlah alat
bantu audio- visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya
dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan
bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak
maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan,
National Education Associaton
(1969) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran
adalah
sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar