Cafebahasa hadir sebagai sarana edukasi, pembelajaran, komunikasi serta sebagai media informasi bahasa, sastra, seni, opini-artikel, dan hasil mahakarya (proses kreatif). Kirimkan partisipasi Anda melalui email bbg_cla@yahoo.com

Senin, 28 November 2011

Opini Drs. Larlen, M.Pd

MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN SDM GURU
Oleh: Drs. Larlen, M.Pd

Pepatah mengatakan ‘guru’ digugu lan ditiru. Menjadi panutan. Panutan merupakan tuntunan yang baik, atau sebuah proses memberi contoh dalam kehidupan. Masyarakat tentunya ingat dan mengerti dengan pepatah tersebut. Kunci utama dalam dunia pendidikan adalah guru. Maka tidak heran jika guru sering diilustrasikan dalam berbagai media. Iwan wals misalnya, dalam rangka menyemangati guru, ia menyanyikan lagu Oemar Bakri. Sebuah lagu yang mempunyai lirik tentang seorang guru. Itu dulu. Betapa nasib guru yang lugu dan lucu selau dikenang dalam lagunya Iwan Wals. Kunci untuk menjadikan pendidikan yang bermutu dan berkualitas adalah bagaimana menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu perlu ditingkatkan kualitas dan martabat seorang guru. Guru yang profesional akan menghasilkan output yang baik, punya nilai. Mengapa? Karena tanpa guru yang berkualitas tidak mungkin kita mengharapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan kualitas guru dan martabat guru tidak terlepas dari pendidikan guru. Misalnya Perguruan Tinggi FKIP. FKIP merupakan pendidikan yang menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi guru. Pendidikan guru saat ini, yang akan datang harus memberi perhatian lebih untuk menjadikan lulusannya menjadi guru yang berkualitas. Pendidikan guru yang akan datang diharapkan dapat menunjukkan dirinya sebagai guru dengan kreativitas yang tinggi dalam menggelola pembelajaran, inovatif dalam bidangnya dan bidang lain. Selain itu, guru harus berani memilih dan mengambil keputusan yang paling baik bagi peserta didiknya.
Untuk menunjang kualitas guru yang berkualitas, perlu didukung dengan pelatihan dan pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelaku utama pendidikan agar mereka mampu melaksanakan tugas sebagai guru dan teladan bagi peserta didik sehingga guru dintuntut punya kompetensi kepribadian, pendagogis. Kemampuan guru dalam mengolah materi pelajaran menjadi sebuah menu yang siap ditawarkan untuk dinikmati oleh peserta didik.
Peran sekolah dalam rangka meningkatkan kegiatan pendidikan tidak terlepas dari kepala sekolah, dan petugas administrasi. Maksudnya menempatkan pentingnya organisasi dalam sebuah instansi dalam hal ini sekolah. Artinya memfokuskan segala upaya untuk meningkatkan kualitas manusia dalam konteks sekolah adalah guru, kepala sekolah. Pendidikan akan berhasil jika terdapat manusia-manusia berkualitas. Itulah sebabnya manajemen sekolah harus menempatkan prioritas utama dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Hal ini hanya mungkin tercapai jika ada perbaikan pada isi atau program pendidikan, akses pada pendidikan lanjutan dan tidak kalah pentingnya adalah perbaikan kualitas guru.
Meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal ini adalah guru dan staf admnistrasi sekolah sangat penting jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan. Manajemen kualitas total juga mengasumsikan kemampuan guru bekerja sama dalam tim sebagai kunci utama untuk keberhasilan pendidikan. Dalam hal ini partisipasi dari semua warga masyarakat yang diwakili oleh komunitas lokal. Dengan demikian, ke depan pendidikan harus mampu menjawab kebutuhan komunitas yang ada. Selanjutnya guru dituntut menjadi guru yang profesional, seperti implikasi Undang-Undang Guru dan Dosen memberikan angin segar bagi peningkatan kualitas martabat guru di masa depan.

Penulis adalah Dosen FKIP Universitas Jambi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar