MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN SDM GURU
Oleh: Drs. Larlen, M.Pd
Pepatah mengatakan ‘guru’ digugu lan ditiru. Menjadi panutan.
Panutan merupakan tuntunan yang baik, atau sebuah proses memberi contoh dalam
kehidupan. Masyarakat tentunya ingat dan mengerti dengan pepatah tersebut. Kunci
utama dalam dunia pendidikan adalah guru. Maka tidak heran jika guru sering
diilustrasikan dalam berbagai media. Iwan wals misalnya, dalam rangka
menyemangati guru, ia menyanyikan lagu Oemar Bakri. Sebuah lagu yang mempunyai
lirik tentang seorang guru. Itu dulu. Betapa nasib guru yang lugu dan lucu
selau dikenang dalam lagunya Iwan Wals. Kunci untuk menjadikan pendidikan yang
bermutu dan berkualitas adalah bagaimana menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu perlu ditingkatkan kualitas dan
martabat seorang guru. Guru yang profesional akan menghasilkan output yang
baik, punya nilai. Mengapa? Karena tanpa guru yang berkualitas tidak mungkin
kita mengharapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan
kualitas guru dan martabat guru tidak terlepas dari pendidikan guru. Misalnya
Perguruan Tinggi FKIP. FKIP merupakan pendidikan yang menyiapkan peserta
didiknya untuk menjadi guru. Pendidikan guru saat ini, yang akan datang harus memberi
perhatian lebih untuk menjadikan lulusannya menjadi guru yang berkualitas.
Pendidikan guru yang akan datang diharapkan dapat menunjukkan dirinya sebagai
guru dengan kreativitas yang tinggi dalam menggelola pembelajaran, inovatif
dalam bidangnya dan bidang lain. Selain itu, guru harus berani memilih dan
mengambil keputusan yang paling baik bagi peserta didiknya.
Untuk menunjang kualitas guru
yang berkualitas, perlu didukung dengan pelatihan dan pendidikan. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelaku utama pendidikan agar mereka
mampu melaksanakan tugas sebagai guru dan teladan bagi peserta didik sehingga
guru dintuntut punya kompetensi kepribadian, pendagogis. Kemampuan guru dalam
mengolah materi pelajaran menjadi sebuah menu yang siap ditawarkan untuk
dinikmati oleh peserta didik.
Peran sekolah dalam rangka
meningkatkan kegiatan pendidikan tidak terlepas dari kepala sekolah, dan
petugas administrasi. Maksudnya menempatkan pentingnya organisasi dalam sebuah
instansi dalam hal ini sekolah. Artinya memfokuskan segala upaya untuk
meningkatkan kualitas manusia dalam konteks sekolah adalah guru, kepala
sekolah. Pendidikan akan berhasil jika terdapat manusia-manusia berkualitas.
Itulah sebabnya manajemen sekolah harus menempatkan prioritas utama dalam hal
pengembangan sumber daya manusia. Hal ini hanya mungkin tercapai jika ada
perbaikan pada isi atau program pendidikan, akses pada pendidikan lanjutan dan
tidak kalah pentingnya adalah perbaikan kualitas guru.
Meningkatkan kualitas
pendidikan dalam hal ini adalah guru dan staf admnistrasi sekolah sangat
penting jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan. Manajemen kualitas total
juga mengasumsikan kemampuan guru bekerja sama dalam tim sebagai kunci utama
untuk keberhasilan pendidikan. Dalam hal ini partisipasi dari semua warga
masyarakat yang diwakili oleh komunitas lokal. Dengan demikian, ke depan
pendidikan harus mampu menjawab kebutuhan komunitas yang ada. Selanjutnya guru
dituntut menjadi guru yang profesional, seperti implikasi Undang-Undang Guru
dan Dosen memberikan angin segar bagi peningkatan kualitas martabat guru di
masa depan.
Penulis adalah Dosen FKIP Universitas Jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar