PERBEDAAN
TULISAN ILMIAN DAN NON ILMIAH
Oleh: Bambang Setiawan, S.Pd
A. Tulisan Non
Ilmiah
B. Tulisan Ilmiah
a. Makalah
Salah satu tujuan pokok makalah adalah untuk menyakinkan
pembaca bahwa topik yang ditulis dilengkapi penalaran dan pengorganisasian yang
sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan
salah satu jenis karangan ilmiah memiliki cirri atau karakter seperti berikut.
Secara umum, ciri-ciri makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak
berdasarkan fakta, sistematsi, dan logis. Bedasarkan criteria itu, baik
tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi malakah atau topik yang
dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian
pembahasannya.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan,
makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam.; makalah deduktif, malakah
induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang
penulisannya berdasarkan pada kajian teoretis yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data
empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Sedangkan makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada
kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif)
merupakan jenis makalah yang banyak digunakan.
Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang
dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih
dari 20 halaman. Bagian ini menyajikan
ketentuan tentang penulisan makalah panjang, sedangkan ketentuan tentang
penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel
nonpeneltian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.
Isi dan sistematikaa
Secara
garis besar makalah panjang terdiri atas tiga bagian; bagian awal, bagian inti,
bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Bagian Awal
Halaman sampul
Daftar isi
Daftar table dan gambar
Bagian Inti
Pendahuluan
Latar belakang penulisan
Masalah atau topik
bahasan
Tujuan penulisan makalah
Teks utama
Penutup
Bagian Akhir
Data rujukan
Lampiran label
Isi Bagian Awal
Halaman sampul
Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah,
keperluan atau maksud ditulisnya
makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah.
Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk
memenuhi tugas satua mata kuliah dosen yang dibina oleh dosen X. tempat dan
waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, fakulatas dan
jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun.
Daftar Isi
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran
tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan
mudah menemukan bagian-bagian yang membangung makalah. Selain itu, melalui
daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan.
Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20 halaman.
Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan; judul bagian makalah ditulis
dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis
dengan huruf besar), penulisan judul bagian dan subbagian dilengkapi dengan
nomor halaman tempat pemuatannya makalah. Penulisan daftar isi dilakukan
dengan menggunakan spasi tunggal dengan
jarak antarbagian 2 spasi.
Daftar Tabel
Penulisan daftar table dan gambar juga dimaksudkan untuk
memperudah pembaca menemukan table atau gambar yang terdapat dalam makalah.
Penulisan daftar table dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan
daftar table dan gambar (yang berupa nomor dan gambar) dituliskn secara
lengkap. Jika table dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar
tabel dan gambar dilakukan dengan secara terpisah, tetapi jika dalam makalah
hanya terdapat satu tabel atau gambar,
sebaiknya daftar gambar atau tabel disatukan dengan daftar isi makalah.
Isi Bagian Inti
Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yatitu
pendahuluan, teks utama (pembahasan topi-topik), dan penutup. Ada tiga macam
cara penulisan yang dapat digunakan dalam menulis makalah. Ketiga sistematika
penulisan dimaksud adalah sebagai berikut.
1) Penulisan dengan
menggunakan angka (Romawi atau Arab)
2) Penulisan dengan
menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad
3) Penulisan tanpa
menggunakan abjad atau angka.
Penjelasan tentang ketiga cara penulisan makalah dapat
ditemukan pada bagian IV (Teknik penulisan) pedoman penulisan.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar
belakang penulisan makalah; masalah atau topik bahasan berserta batasannya, dan
tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan
cara berikut ini.
1) Setiap unsur dari
bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan
makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai judul subbagian
seperti berikut:
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Masalah atau Topik Bahasan
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
2) Semua unsur yang
terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga
tidak dijumpai adanya sub-subagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menanadai
pegantian unsur (misalnya, untuk memberdakan antara paparan yang berisi latar
belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.
Latar Belakang
Butir-butir yang
seharusnya dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal yang melandasi
perlunya ditulis makalah. Hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis
ataupun paparan praktis, tetapi bukan alasan yang bersifata pribadi. Yang pokok
bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik tersebut
memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantara:
1) dimulai dengan
sesuatu yang diketuhui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan
dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan
yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi.
2) Dimulai dengan
suatu pernyataan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada
masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah;
3) Dimulai dengan
sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya
dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan
dibahas dalam makalah.
Masalah atau Topik Bahasan
Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya
diutarakan masalah atau topik berserta bahasan serta batasannya. Masalah atau
topik bahasan yang dimaksud adalah apa yang dibahas dalam makalah. Masalah atau
topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi
juga mencakup persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Masalah atau topik bahasan sebernarnya merupakan hal yang
pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan
penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik masalah, yang
selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan
makalah, dan penulisan draff makalah serta revisi draf makalah.
Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan
sendiri. Lazimnya, topik makalah yang telah ditentukan bersifat sangat umum,
sehingga perlu dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasn topik
makalah seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan dan
signifikansinya, serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik
makalah ditentukan sendiri oleh penulis makalah, terdapat beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan.
1) Topik yang dipilih
haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis atupun dari segi teoritis, dan
layak untuk dibahas.
2) Topik yang dipilih
hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dpilihnya topik yang menarik
akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah.
3) Topik yang dipilih
harus dikuasai dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
4) Bahan yang
diperlukan sebubungan dengan topik tesebut memungkinkan untuk diperoleh.
Setelah topik bahasan makalah dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1) Letakkan topik pada
posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat diperinci.
2) Daftar isi
rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik tersebut untuk
diangkat ke dalam makalah.
3) Ajukan pertanyaan
apakah rincian topik yang dipilih dapat dirinci.
Topik sering disamakan dengan judul. Padadasarnya topik tidak sama dengan judul. Topik
merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah; sedangkan
judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah atau mencerminkan topik yang
diangkat dalam makalah.
1) Judul harus
mercerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
2) Judul sebaiknya
dinyatakan dalam bentuk frasa, klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itu sebabnya
judul makalah tidak diakhiri dengan titik.
3) Judul makalah hendaknya
singkat dan jelas, sebaiknya berkisar antar 5-15 kata.
4) Judul hendaknya
menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul makalah harus
tetap mencerminkan isi makalah.
Tujuan
Penulisan Makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu,
tetapi lebih ingin mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan
makalah tersebut. Permusan tujuan penulisan makalah mempunyai perumusan ganda:
bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah rumusan
tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan
selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengungkapan bahan
penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan
informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu,
rumusan tujuan harus dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau
membahasa topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan tujuan bisa
berfungsi sebagai pembatas ruang lingkun pembatas tersebut. Rumusan tujuan ini
dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinci. Contoh: Makalah
ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang acap kali dibuat oleh
mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL.
Teks
Utama
Bagian teks makalah berisi pembahasan topik-topik
makalah. Isi bagian teks utama bervariasi, tergantung topik masalah yang
dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya ada tiga
pembahasan dalam kegiatan teks utama.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatan sebagai inti
kegiatan penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks utama
makalah merupakan cerminnan tinggi-rendahnya kualitas makalah disusun.
Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara
mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar dan
langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan
bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa
dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindarilah penggunaan kata-kata
seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang
sebesar-besarnya (sebesar-besarnya).
Penulisan bagian teks utama makalah sangat bervariasi,
tergantung pada jenis yang dibahas. Kegiatan pokok penulisan bagian teks utama
adalah membahas topik beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan makalah.
Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan
merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk
membahas topik beserta subtopiknya dapat dikemukakan seperti berikut.
(1) Mualailah dari ide/
hal yang bersifat sederhana/ khusus menuju hal yang bersifat kompleks/ umum,
atau sebaliknya.
(2) Gunakan teknik
metafor, kiasan, perumpamaaan, penganalogian, dan perbandingan.
(3) Gunakan tekni
diagram dan klasifikasi.
(4) Gunakan teknik
pemberian contoh.
Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan
setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat
berupa bahan yang bersifat teoretis (yang diperleh dari buku teks, laporan
penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat juga
dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam
kehidupan nyata).
Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman
pembahasan dan saran-saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup
menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
(1) Penegasan kembali
atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan
kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan
kesimpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik
kesimpulan sendiri.
(2) Menarik kesimpulan
dari apa yang telah dibahas teks utama makalah.
Selain itu, pada bagian penutup juga dapat disertakan
saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran
harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat
harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan dan tindakan atau yang
disarankan.
Isi
Bagian Akhir
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan
lampiran-lampiran (jika ada).
Daftar
Rujukan
Penjelasan tentang penulisan dadtar rujukan dapat
diperiksa pada bagian IV (teknik penulisan) dalam pedoman ini.
Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap
yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal –hal yang dimaksud dapat
berupa data (baik yang berupa angka-angka ataupun yang berupa deskripsi verbal)
dan dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh
makalah. Bagian lampiran hendaknya diberikan nomor halaman.
D. Tulisan Ilmiah
1. Karangan Ilmiah
Karangan ilimiah adalah suatu karangan yang ditulis
berdasarkan kenyataan ilmiah yang didapat dari penyelidikan-penyelidikan. Dan
penyelidikan-penyelidikan ini dapat berupa: penyelidikan pustaka. Laboratorium
atau penyelidikan lapangan (fliedwork).
Pada dasarnya karangan ilmiah ditulis sesudah timbulnya
suatu masalah yang diikuti pengumpulan kenyataan tentang masalah tersebut,
analisa atau pengolahan data/ kenyataan-kenyataan dan kesimpulan yang didapat
dari analisa tersebut. Dengan kata lain karangan ilmiah adalah suatu karangan
yang memuat suatu masalah yang timbul, kenyataan-kenyataan/ data tentang
masalah tersebut, analisa atau pengolahan atau pembahasan dan kesimpulan
daripadanya.
Jadi pada akhir tiap karangan ilmiah selalu dikemukakan
suatu atau penemuan. Kesimpulan atau penemuan tersebut dapat merupakan hal baru
atau hal yang serupa dengan penemuan lama. Jadi jelas bahwa penemuan-penemuan
tersebut dapat memperkuat atau membantah sebelumnya atau yang sama sekali lain
dari penemuan-penemuan sebelumnya.
2. Syarat Penulisan
Karangan Ilmiah
Untuk dapat menulis suatu karangan ilmiah yang baik orang
harus:
a.
Menguasai cara-cara ilmiah dan mengikutinya dengan jujur.
Ia harus memeriksa kenyataan-kenyataan dengan jujur dan tidak hanya mengawasi
dan mencatat kenyataan-kenyataan yang membuktikan kebenaran-kebenaran
pendapatnya sendiri saja. Ia harus dapat membedakan kenyataan dengan ‘harapan’,
prinsip-prinsip ilmiah yang sudah diterima dengan dugaan-dugaan yang belum
dibuktikan.
b.
Bebas mengatakan kenyataan-kenyataan atau
kesimpulan-kesimpulan yang didapat. Tidak tertekan oleh suatu ikatan-ikatan
atau faham tertentu.
c.
Menghargai rekan-rekannya dalam satu lapangan atau satu
bidang. Tidak benar perselisihan perorangan muncul dalam suatu karangan.
d.
Menguasai tata-bahasa dengan baik dan perbendaharaan
katanya kaya, terutama akan istilah bidang lainnya. Dapat mengutarakan suautu
gagasan dengan jelas, tegas dan sederhana.
C. Kerangka Karangan
Menurut arti kata tema berarti “sesuatu telah
diuraikan”, atau “sesuatu yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata
Yunani tithenai yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Dalam
kehidupan sehari-hari kata tema sering dikacaukan pula pemakaiannya
dengan istilah topik. Kata topik yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
topoi adalah tempat.
Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai,
tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya. Dalam kenyataan untuk menulis suatu karangan, penulis harus
memilih topik atau pokok pembicaraan. Berdasarkan kenyataan ini, pengertian
tema dapat dibatasi sebagai: suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan
landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.
D. Topik
Topik berasal dari
kata Yunani Topoi, yang berarti tempat. Dalam karang mengarang topik
adalah topik pembicaraan.
Syarat
pemilihan topik adalah:
a. menarik perhatian
penulis
b. diketahui penulis
c. harus cukup sempit
dan terbatas
d. jangan terlalu
baru, teknis, kontroversi
Tujuan:
a. sesuatu yang ingin
disampaikan oleh pengarang berlandaskan topik yang telah dipilih
b. maksud pengarang
dalam menguraikan topik
Dalam
tujuan pengarang mempertimbangkan kelompok pembaca:
a. pembaca khusus
b. pembaca umum
dengan
rincian:
a. umur
b. pendidikan
c. lingkungan social
d. pekerjaan
e. nilai yang dianut
f.
sikap
Tema
Berasal
dari bahasa Yunani, Tithenai,
yang artinya menaempatkan atau meletakkan. Tema berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan.
Dalam
karangan mengarang tema dilihat dari dua sudut:
a. Karangan yang sudah
selesai
Tema
adalah amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya
b. Proses penulisan
Tema adalah suatu rumusan dari topik yang dijadikan
landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.
Syarat
tema:
a.
Kejelasan
-
ada gagasan sentral
-
ada subordinasi atau perinciannya
b.
Kesatuan
-
gagasan sentralnya harus memayungi seluruh karangan
c.
Keaslian
-
pilihan pokok persoalan
-
sudut pandang
-
pendekatan
-
rangkaian kalimat
-
pilihan kata
d.
Perkembangan
-
penyusunan uraian harus logis
e.
Judul yang cocok
-
relevan
-
provokatif
-
singkat
Tesisb
1. Adalah perumusan
singkat yang mengandung dasar sebuah karangan dengan satu gagasan sentral yang
menonjol.
2. Adalah tema bagi
karangan ilmiah yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang
bertindak sebagai gagasan sentral kalimat tadi
Dari sudut analisis kalimat, gagasan sentral dari tesis
adalah subyek, predikat, objek kalimat (gagasan utama kalimat).
Fungsi tesis:
Bagi sebuah
karangan = fungsi kalimat topik bagi sebuah
Paragraph
Tesis berbentuk satu kalimat, dapat kalimat tunggal
ataupun kalimat majemuk bertingkat, tidak boleh berbentuk kalimat majemuk
setara
Syarat tesis:
1.
Bersifat terbatas
Bila sudah ditetapkan pendekatan yang
akan digunakan bagi karangan
2.
Mengandung kesatuan
Hanya boleh ada sebuah gagasan sentral
3.
Memiliki ketepatan
Harus dirumuskan dengan kata-kata yang
mengandung satu interprestasi
Pengungkapan maksud
Tidak bermaksud untuk mengembangkan sebuah gagasan
sentral; bertujuan untuk memberi gambaran atau mengungkapkan kembali suatu
peristiwa untuk menimbulkan suatu kesan atau suasana
Kerangka karangan
Bentuk karangan dan tujuan
1.
Paparan (Eksposisi)
Memberikan informasi, penjelasan,
keterangan atau pemahaman.
2.
Bahasan (Argumentasi, persuasi)
Menyakinkan orang, membuktikan
pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak lain agar pendapat pribadi
diterima.
3.
Kisahan (Narasi)
Bercerita, baik berdasarkan pengamatan
maupun berdasarkan perekaan, dan yang lebih banyak menghimpun.
4.
Perian (Deskripisi)
Menggambarkan bentuk objek pengamatan,
sifatnya, rsanya atau coraknya dan mengandalkan pancaindera dalam proses
penguraian
Kerangkah Karanga
Suatu rencana kerja
yang memuat garis-garis dari suatu karangan yang akan digarap.
Manfaat Kerangka
Karangan
a. Menyusun karangan
secara teratur
b. Memudahkan penulis
menciptkan klimaks yang berbeda-beda
c. Menghindari topik
sampai 2 kali atau lebih
d. Memudahkan penulis
mencari materi pembantu
e. Merupakan miniatur
atau prototype karangan yang memudahkan pembaca melihat wujud pembaca melihat
wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum karangan tersebut.
Jenis Karangan
1. berdasarkan
perincian
a. kerangka karangan
sementara (nonformal)
b. kerangka karangan
formal
2. berdasarkan permusan teks
a. kerangka kalimat
b. kerangka topik
Perkembangan Kerangka Karangan
A. Alamiah
1. Spasial
(ruang)
2.
Kronologis
3. Topik
B. Logis
4. Kilamaks
antar klimaks
5.
Umum-Umum khusus umum
6.
Perbandingan dan pertentangan
7. Sebab
akibat
8.
Pemecahan masalah
9.
Familiaritas
10.
Aseptabiltas
Syarat kerangka karangan
1. tesis harus jelas
2. tiap unit dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan
3. pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun
secara logis
4. harus menggunakan pasangan symbol yang konsisten
Langkah menyusun kerangka karangan
1. merumuskan tesis
2. mengadakan inverstaris topik-topik bahawan
3. mengevaluasi semua topik yang tercatat
a. apakah ada
relevansi langsung dengan tesis
b. apakah ada dua
topik atau lebih yang merupakan hal yang sama
c. apakah semua topik
sama derajadnya
4. melakukan langkah ke-2 dan ke-3
5. menentukan pola susunan yang paling cocok untuk
mengurutkan semua perincian tesis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar