Cafebahasa hadir sebagai sarana edukasi, pembelajaran, komunikasi serta sebagai media informasi bahasa, sastra, seni, opini-artikel, dan hasil mahakarya (proses kreatif). Kirimkan partisipasi Anda melalui email bbg_cla@yahoo.com

Jumat, 18 November 2011

Materi "KARYA ILMIAH"


PERBEDAAN TULISAN ILMIAN DAN NON ILMIAH
Oleh: Bambang Setiawan, S.Pd

A. Tulisan Non Ilmiah
B. Tulisan Ilmiah
a.      Makalah
Salah satu tujuan pokok makalah adalah untuk menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dilengkapi penalaran dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah memiliki cirri atau karakter seperti berikut. Secara umum, ciri-ciri makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak berdasarkan fakta, sistematsi, dan logis. Bedasarkan criteria itu, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi malakah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasannya.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam.; makalah deduktif, malakah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya berdasarkan pada kajian teoretis yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Sedangkan makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang banyak digunakan.
Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Bagian ini  menyajikan ketentuan tentang penulisan makalah panjang, sedangkan ketentuan tentang penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpeneltian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.
Isi dan sistematikaa
         Secara garis besar makalah panjang terdiri atas tiga bagian; bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.

Bagian Awal

            Halaman sampul
            Daftar isi
            Daftar table dan gambar

Bagian Inti

            Pendahuluan
                        Latar belakang penulisan
                        Masalah atau topik bahasan
                        Tujuan penulisan makalah
            Teks utama
            Penutup

Bagian Akhir

            Data rujukan
            Lampiran label

Isi Bagian Awal

            Halaman sampul

Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya  makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas satua mata kuliah dosen yang dibina oleh dosen X. tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, fakulatas dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun.

    Daftar Isi
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangung makalah. Selain itu, melalui daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan; judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan judul bagian dan subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan  menggunakan spasi tunggal dengan jarak antarbagian 2 spasi.

    Daftar Tabel
Penulisan daftar table dan gambar juga dimaksudkan untuk memperudah pembaca menemukan table atau gambar yang terdapat dalam makalah. Penulisan daftar table dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar table dan gambar (yang berupa nomor dan gambar) dituliskn secara lengkap. Jika table dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan secara terpisah, tetapi jika dalam makalah hanya terdapat  satu tabel atau gambar, sebaiknya daftar gambar atau tabel disatukan dengan daftar isi makalah.

   Isi Bagian Inti
Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yatitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topi-topik), dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang dapat digunakan dalam menulis makalah. Ketiga sistematika penulisan dimaksud adalah sebagai berikut.
1)      Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi atau Arab)
2)      Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad
3)      Penulisan tanpa menggunakan abjad atau angka.
Penjelasan tentang ketiga cara penulisan makalah dapat ditemukan pada bagian IV (Teknik penulisan) pedoman penulisan.
         Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah; masalah atau topik bahasan berserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1)      Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai judul subbagian seperti berikut:
1.      Pendahuluan
1.1  Latar belakang
1.2   Masalah atau Topik Bahasan
1.3   Tujuan Penulisan Makalah
2)      Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya sub-subagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menanadai pegantian unsur (misalnya, untuk memberdakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.

Latar Belakang
Butir-butir  yang seharusnya dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis ataupun paparan praktis, tetapi bukan alasan yang bersifata pribadi. Yang pokok bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantara:
1)      dimulai dengan sesuatu yang diketuhui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi.
2)      Dimulai dengan suatu pernyataan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah;
3)      Dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.

Masalah atau Topik Bahasan

Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau topik berserta bahasan serta batasannya. Masalah atau topik bahasan yang dimaksud adalah apa yang dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Masalah atau topik bahasan sebernarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik masalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka  makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draff makalah serta revisi draf makalah.
Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya, topik makalah yang telah ditentukan bersifat sangat umum, sehingga perlu dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasn topik makalah seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan dan signifikansinya, serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis makalah, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
1)      Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis atupun dari segi teoritis, dan layak untuk dibahas.
2)      Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dpilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah.
3)      Topik yang dipilih harus dikuasai dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
4)      Bahan yang diperlukan sebubungan dengan topik tesebut memungkinkan untuk diperoleh.
Setelah topik bahasan makalah dapat dilakukan dengan cara berikut:
1)      Letakkan topik pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik masih dapat diperinci.
2)      Daftar isi rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik tersebut untuk diangkat ke dalam makalah.
3)      Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang dipilih dapat dirinci.
Topik sering disamakan dengan judul. Padadasarnya  topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah; sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
1)      Judul harus mercerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
2)      Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa, klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itu sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan titik.
3)      Judul makalah hendaknya singkat dan jelas, sebaiknya berkisar antar 5-15 kata.
4)      Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.

Tujuan Penulisan Makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih ingin mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Permusan tujuan penulisan makalah mempunyai perumusan ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengungkapan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahasa topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai pembatas ruang lingkun pembatas tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinci. Contoh: Makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang acap kali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL.

Teks Utama

Bagian teks makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama bervariasi, tergantung topik masalah yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya ada tiga pembahasan dalam kegiatan teks utama.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminnan tinggi-rendahnya kualitas makalah disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (sebesar-besarnya).
Penulisan bagian teks utama makalah sangat bervariasi, tergantung pada jenis yang dibahas. Kegiatan pokok penulisan bagian teks utama adalah membahas topik beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan makalah. Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik beserta subtopiknya dapat dikemukakan seperti berikut.
(1)   Mualailah dari ide/ hal yang bersifat sederhana/ khusus menuju hal yang bersifat kompleks/ umum, atau sebaliknya.
(2)   Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaaan, penganalogian, dan perbandingan.
(3)   Gunakan tekni diagram dan klasifikasi.
(4)   Gunakan teknik pemberian contoh.
Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis (yang diperleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).

Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
(1)   Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan kesimpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
(2)   Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas teks utama makalah.
Selain itu, pada bagian penutup juga dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan dan tindakan atau yang disarankan.

Isi Bagian Akhir
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada).

Daftar Rujukan
Penjelasan tentang penulisan dadtar rujukan dapat diperiksa pada bagian IV (teknik penulisan) dalam pedoman ini.

Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal –hal yang dimaksud dapat berupa data (baik yang berupa angka-angka ataupun yang berupa deskripsi verbal) dan dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran hendaknya diberikan nomor halaman.

D. Tulisan Ilmiah

1. Karangan Ilmiah

Karangan ilimiah adalah suatu karangan yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah yang didapat dari penyelidikan-penyelidikan. Dan penyelidikan-penyelidikan ini dapat berupa: penyelidikan pustaka. Laboratorium atau penyelidikan lapangan (fliedwork).
Pada dasarnya karangan ilmiah ditulis sesudah timbulnya suatu masalah yang diikuti pengumpulan kenyataan tentang masalah tersebut, analisa atau pengolahan data/ kenyataan-kenyataan dan kesimpulan yang didapat dari analisa tersebut. Dengan kata lain karangan ilmiah adalah suatu karangan yang memuat suatu masalah yang timbul, kenyataan-kenyataan/ data tentang masalah tersebut, analisa atau pengolahan atau pembahasan dan kesimpulan daripadanya.
Jadi pada akhir tiap karangan ilmiah selalu dikemukakan suatu atau penemuan. Kesimpulan atau penemuan tersebut dapat merupakan hal baru atau hal yang serupa dengan penemuan lama. Jadi jelas bahwa penemuan-penemuan tersebut dapat memperkuat atau membantah sebelumnya atau yang sama sekali lain dari penemuan-penemuan sebelumnya.

2. Syarat Penulisan Karangan Ilmiah
Untuk dapat menulis suatu karangan ilmiah yang baik orang harus:
a.                     Menguasai cara-cara ilmiah dan mengikutinya dengan jujur. Ia harus memeriksa kenyataan-kenyataan dengan jujur dan tidak hanya mengawasi dan mencatat kenyataan-kenyataan yang membuktikan kebenaran-kebenaran pendapatnya sendiri saja. Ia harus dapat membedakan kenyataan dengan ‘harapan’, prinsip-prinsip ilmiah yang sudah diterima dengan dugaan-dugaan yang belum dibuktikan.
b.                    Bebas mengatakan kenyataan-kenyataan atau kesimpulan-kesimpulan yang didapat. Tidak tertekan oleh suatu ikatan-ikatan atau faham tertentu.
c.                     Menghargai rekan-rekannya dalam satu lapangan atau satu bidang. Tidak benar perselisihan perorangan muncul dalam suatu karangan.
d.                    Menguasai tata-bahasa dengan baik dan perbendaharaan katanya kaya, terutama akan istilah bidang lainnya. Dapat mengutarakan suautu gagasan dengan jelas, tegas dan sederhana.

C. Kerangka Karangan

Menurut arti kata tema berarti “sesuatu telah diuraikan”, atau “sesuatu yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Dalam kehidupan sehari-hari kata tema sering dikacaukan pula pemakaiannya dengan istilah topik. Kata topik yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti topoi adalah tempat.
Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam kenyataan untuk menulis suatu karangan, penulis harus memilih topik atau pokok pembicaraan. Berdasarkan kenyataan ini, pengertian tema dapat dibatasi sebagai: suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

D. Topik

 Topik berasal dari kata Yunani Topoi, yang berarti tempat. Dalam karang mengarang topik adalah topik pembicaraan.

Syarat pemilihan topik adalah:
a.       menarik perhatian penulis
b.      diketahui penulis
c.       harus cukup sempit dan terbatas
d.      jangan terlalu baru, teknis, kontroversi
Tujuan:
a.       sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang berlandaskan topik yang telah dipilih
b.      maksud pengarang dalam menguraikan topik
Dalam tujuan pengarang mempertimbangkan kelompok pembaca:
a.       pembaca khusus
b.      pembaca umum
dengan rincian:
a.       umur
b.      pendidikan
c.       lingkungan social
d.      pekerjaan
e.       nilai yang dianut
f.        sikap

Tema

Berasal dari  bahasa Yunani, Tithenai, yang artinya menaempatkan atau meletakkan. Tema berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan.

Dalam karangan mengarang tema dilihat dari dua sudut:
a.       Karangan yang sudah selesai
Tema adalah amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya
b.      Proses penulisan
Tema adalah suatu rumusan dari topik yang dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

Syarat tema:
a.       Kejelasan
-          ada gagasan sentral
-          ada subordinasi atau perinciannya
b.      Kesatuan
- gagasan sentralnya harus memayungi seluruh karangan
c.       Keaslian
-          pilihan pokok persoalan
-          sudut pandang
-          pendekatan
-          rangkaian kalimat
-          pilihan kata
d.      Perkembangan
- penyusunan uraian harus logis
e.       Judul yang cocok
-          relevan
-          provokatif
-          singkat

Tesisb
1.      Adalah perumusan singkat yang mengandung dasar sebuah karangan dengan satu gagasan sentral yang menonjol.
2.      Adalah tema bagi karangan ilmiah yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang bertindak sebagai gagasan sentral kalimat tadi
Dari sudut analisis kalimat, gagasan sentral dari tesis adalah subyek, predikat, objek kalimat (gagasan utama kalimat).

Fungsi tesis:
Bagi sebuah karangan                       =         fungsi kalimat topik bagi sebuah     
                                                                     Paragraph

Tesis berbentuk satu kalimat, dapat kalimat tunggal ataupun kalimat majemuk bertingkat, tidak boleh berbentuk kalimat majemuk setara

Syarat tesis:
1.      Bersifat terbatas
Bila sudah ditetapkan pendekatan yang akan digunakan bagi karangan

2.      Mengandung kesatuan
Hanya boleh ada sebuah gagasan sentral

3.      Memiliki ketepatan
Harus dirumuskan dengan kata-kata yang mengandung satu interprestasi


Pengungkapan maksud
Tidak bermaksud untuk mengembangkan sebuah gagasan sentral; bertujuan untuk memberi gambaran atau mengungkapkan kembali suatu peristiwa untuk menimbulkan suatu kesan atau suasana


Kerangka karangan
Bentuk karangan dan tujuan
1.      Paparan (Eksposisi)
Memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau pemahaman.
2.      Bahasan (Argumentasi, persuasi)
Menyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak lain agar pendapat pribadi diterima.
3.      Kisahan (Narasi)
Bercerita, baik berdasarkan pengamatan maupun berdasarkan perekaan, dan yang lebih banyak menghimpun.
4.      Perian (Deskripisi)
Menggambarkan bentuk objek pengamatan, sifatnya, rsanya atau coraknya dan mengandalkan pancaindera dalam proses penguraian

Kerangkah Karanga
Suatu rencana kerja yang memuat garis-garis dari suatu karangan yang akan digarap.

Manfaat Kerangka Karangan
a.       Menyusun karangan secara teratur
b.      Memudahkan penulis menciptkan klimaks yang berbeda-beda
c.       Menghindari topik sampai 2 kali atau lebih
d.      Memudahkan penulis mencari materi pembantu
e.       Merupakan miniatur atau prototype karangan yang memudahkan pembaca melihat wujud pembaca melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum karangan tersebut.

Jenis Karangan
1. berdasarkan perincian
a.       kerangka karangan sementara (nonformal)
b.      kerangka karangan formal
 2. berdasarkan permusan teks
a.       kerangka kalimat
b.      kerangka topik

Perkembangan Kerangka Karangan
A. Alamiah
         1. Spasial (ruang)
         2. Kronologis
         3. Topik

B. Logis
         4. Kilamaks antar klimaks
         5. Umum-Umum khusus umum
         6. Perbandingan dan pertentangan
         7. Sebab akibat
         8. Pemecahan masalah
         9. Familiaritas
         10. Aseptabiltas

Syarat kerangka karangan
1. tesis harus jelas
2. tiap unit dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan
3. pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis
4. harus menggunakan pasangan symbol yang konsisten

Langkah menyusun kerangka karangan
1. merumuskan tesis
2. mengadakan inverstaris topik-topik bahawan
3. mengevaluasi semua topik yang tercatat
a.       apakah ada relevansi langsung dengan tesis
b.      apakah ada dua topik atau lebih yang merupakan hal yang sama
c.       apakah semua topik sama derajadnya
4. melakukan langkah ke-2 dan ke-3
5. menentukan pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua perincian tesis



             













Tidak ada komentar:

Posting Komentar