PENGERTIAN NOVEL
Novel Indonesia adalah novel yang ditulis oleh orang Indonesia dengan latar belakang budaya Indonesia .
Novel Indonesia menceritakan
tentang kehidupan masyarakat Indonesia ,
baik masa kini maupun masa lampau.
UNSUR
INTRINSIK NOVEL
a. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau
berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman,1990:79).
b. Perwatakan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra
tokoh (Sudjiman, 1990:79).
c. Alur/plot adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk
mencapai efek tertentu.
d. Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam membawa kisahan,
boleh jadi ia tokoh dalam ceritanya (pencerita akuan),boleh jadi pula berada di
luarnya.
e. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca/penonton/pendengar.
f. Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan
suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.
g. Gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapkan gagasannya melalui
bahasa yang digunakannya.
UNSUR EKSTRINSIK NOVEL
Merupakan
unsur dari luar yang turut mempengaruhi terciptanya karya sastra. Unsur
ekstrinsik meliputi biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu
dibuat, serta sejarah perkembangan karya sastra. Melalui sebuah karya novel
kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran tentang biografi
pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran tentang
budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itu dibuat.
Nilai-nilai dalam karya sastra dapat ditemukan melalui unsur ekstrinsik ini. Seringkali dari tema yang sama didapat nilai yang berbeda, tergantung pada unsur ekstrinsik yang menonjol. Misalnya, dua novel sama-sama bertemakan cinta, namun kedua novel menawarkan nilai yang berbeda karena ditulis oleh dua pengarang yang berbeda dalam memandang dan menyingkap cinta, latar belakang pengarang yang berbeda, situasi sosial yang berbeda, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung
Nilai-nilai dalam karya sastra dapat ditemukan melalui unsur ekstrinsik ini. Seringkali dari tema yang sama didapat nilai yang berbeda, tergantung pada unsur ekstrinsik yang menonjol. Misalnya, dua novel sama-sama bertemakan cinta, namun kedua novel menawarkan nilai yang berbeda karena ditulis oleh dua pengarang yang berbeda dalam memandang dan menyingkap cinta, latar belakang pengarang yang berbeda, situasi sosial yang berbeda, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung
a. Nilai social masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan
umum (menolong, menderma, dan lain-lain).
b. Nilai budaya Nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi,
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan
dan sulit diubah.
c. Nilai ekonomi Nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan
asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, dan kekayaan (keuangan,
tenaga, waktu, industri, dan perdagangan).
d. Nilai filsafat, hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan
hukumnya.
e. Nilai politik, Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.
e. Nilai politik, Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.
ANALISIS NOVEL
Apabila
kita menganalisis sebuah hasil karya sastra, kita dapat meninjau dari dua
unsur,yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Keduaunsur tersebut sama
pentingnya. Unsur intrinsik secara langsung dapat ditemukan di dalam hasil
karya sastra itu setelah dibaca dengan cermat, sedangkan unsur ekstrinsik
merupakan unsur dari luar yang turut mempengaruhi terciptanya karya sastra.
Unsur ekstrinsik meliputi biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu dibuat, serta sejarah perkembangan karya sastra. Melalui sebuah karya novel kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran tentang biografi pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran tentang budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itu dibuat. Misalnya, novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli menggambarkan budaya kawin paksa pada saat novel tersebut dibuat. Bahkan karya pengarang yang masih seangkatan terkadang mempunyai persamaan entah dalam pengembangan tema maupun corak aliran sastranya. Untuk benar-benar dapat memahami sebuah karya sastra, kita perlu membaca tidak kanya sekali, tetapi kadang lebih dari dua kali. Akan lebih membantu daya pemahaman kita terhadap hasil karyanya kalau kita telah mengenal biografi pengarangnya. Untuk menganalisis sebuah novel, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini. Unsur intrinsic Tokoh, Perwatakan, Plot, Tema, Sudut pandang, Amanat, Latar, Gaya bahasa dan Unsur Ekstrinsik Biografi pengarang, Kondisi Sosial, Politik, Filsafat,dsb.
Unsur ekstrinsik meliputi biografi pengarang, keadaan masyarakat saat karya itu dibuat, serta sejarah perkembangan karya sastra. Melalui sebuah karya novel kita kadang secara jelas dapat memperoleh sedikit gambaran tentang biografi pengarangnya. Melalui sebuah novel kita pun dapat memperoleh gambaran tentang budaya dan keadaan masyarakat tertentu saat karya itu dibuat. Misalnya, novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli menggambarkan budaya kawin paksa pada saat novel tersebut dibuat. Bahkan karya pengarang yang masih seangkatan terkadang mempunyai persamaan entah dalam pengembangan tema maupun corak aliran sastranya. Untuk benar-benar dapat memahami sebuah karya sastra, kita perlu membaca tidak kanya sekali, tetapi kadang lebih dari dua kali. Akan lebih membantu daya pemahaman kita terhadap hasil karyanya kalau kita telah mengenal biografi pengarangnya. Untuk menganalisis sebuah novel, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini. Unsur intrinsic Tokoh, Perwatakan, Plot, Tema, Sudut pandang, Amanat, Latar, Gaya bahasa dan Unsur Ekstrinsik Biografi pengarang, Kondisi Sosial, Politik, Filsafat,dsb.
** dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar